Selasa, Oktober 07, 2008

Ramadhan telah berlalu

Bismillah,

Bulan Romadhon, bulan yang penuh berkah sudah berlalu. Apa hasil yang dapat dipetik dari bulan Romadhon tersebut ?
1. Menahan lapar dan dahaga-kah?
2. Mendapat pakaian baru-kah?
3. Bertemu dengan sanak saudara atau family di kampung-kah?
4. Berat badan menjadi turun-kah?
5. Mendapatkan malam Lailatul Qodar-kah?
6. Mendapatkan pahala yang banyak-kah?
7. Menjadi bertakwa-kah?
8. Atau apa?

Kalau menurutku, hasil kegiatan positif yang dilakukan pada bulan Romadhon kemarin, belumlah bisa dilihat hasilnya, kecuali untuk yang poin 1,2,3,4 yang hanya bersifat duniawi.
sedangkan poin 5,6,7? Hanya Allahlah yang tahu.

Nah, khusus untuk poin ke 7, Menjadi bertakwa-kah aku pada bulan Romadhon kemarin? Hasilnya dapat terlihat setelah kita menuju pada bulan Romadhon tahun depan. Apakah ada perubahan ketakwaan dari awal bulan Romadhon kemarin hingga awal bulan Romadhon tahun depan?. Karena ketakwaan itu bukan hanya untuk bulan Romadhon saja, bulan Romadhon itu hanya memacu ketakwaan kita dengan "di-berikan bonus pahala" yang Maha Besar oleh Allah SWT. Setelah berakhirnya Romadhon, ketakwaanpun harus terus ditingkatkan hingga tiba bulan Romadhon berikutnya.

Jadi terkait pula dengan poin ke 5, apabila ketakwaan kita terus meningkat tiap tahun dari bulan Romadhon ke bulan Romadhon berikutnya maka Malam Lailatul Qodar-pun akan mudah diperoleh pada hamba2nya yang terus meningkatkan ketakwaannya.

Dan otomatis hamba-hamba Allah yang bertakwa ini dalam mencari malam Lailatul Qodarpun bukan hanya sekedar mendapatkan pahala yang maha Besar tersebut, tetapi mereka telah meningkatkan pencarian hidupnya di dunia menjadi hamba yang ikhlas bertakwa kepada-Nya dengan sebenar-benarnya (sesuai dengan perintahnya yang tertulis di dalam Kitab-Nya yaitu :
QS Ali Imran 2:102 : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. )
bukan menjadi hamba yang hanya mengejar pahala-Nya saja.

Dalam Al Quran, dijanjikan perumpaan syurga untuk orang bertakwa :
QS Ar Ra'd 13:35 Perumpamaan syurga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman); mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka.

Dan manusia yang paling mulia di sisi Allah adalah manusia yang paling bertakwa
QS Al Hujuraat 49:13: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Wasalam

Kamis, September 11, 2008

Kunci berkah di bulan Romadhon

Bismillah.

Bulan Ramadhon bulan yang berkah, keberkahannya bisa dinikmati oleh semua umat manusia yang bertakwa.

Tapi bagaimana berkah itu bisa kita dapatkan? Apakah semudah membalikkan telapak tangan?

Keberkahan di bulan Romadhon tidaklah semudah membalikkan telapak tangan namun untuk mendapatkannya kita harus mempunyai ketakwaan yang lebih dibandingkan bulan yang lain, Seperti :

1. Perilaku Sholat yang biasanya dilakukan sendiri dirubah dengan Sholat wajib berjamaah di mesjid, mushola maupun di rumah dari mulai sholat Subuh, Dzuhur, Ashar, Magrib, Isya. Semua dilakukan dengan berjamaah.
2. Perilaku membaca kitab suci Alquran yang sebelumnya hanya beberapa saat dirubah menjadi Setiap saat, dilakukan sesudah maupun sebelum sholat wajib baik per ayat maupun per juz. Baik hanya membaca ayatnya saja maupun membaca, mengartikan dan memahaminya.
3. Perilaku yang biasa-biasa saja dirubah menjadi berperilaku lebih sopan, santun, menahan amarah, bijak, adil terhadap sesama maupun mahluk hidup disekitarnya
4. Perilaku beramal seperlunya dirubah menjadi sering bersodaqoh dan beramal kepada sesama maupun pada instansi sosial seperti panti jompo, panti asuhan, dll
5. Perilaku berzikir setelah sholat dirubah menjadi berzikir setiap saat, dan menjadi lebih fokus dan memahami setiap zikir yang diucapkan.
6. Perilaku bekerja yang hanya seperlunya dirubah menjadi bekerja lebih giat dan bersemangan walaupun puasa tetap dijalani.
7. Perilaku tidak pernah sholat sunnah dirubah menjadi lebih sering dan diperbanyak sholat sunahnya.
8. Perilaku membaca doa yang hanya sekedarnya dirubah menjadi lebih sering berdoa meminta pertolongan dan bantuannya kepada Allah SWT karena di bulan ini doa orang berpuasa lebih mudah dikabulkan.
9. Perilaku-perilaku positif lainnya pun lebih ditingkatkan.

Apabila kita melakukan perubahan sedikitnya 8 perilaku diatas saja, Insya Allah kita akan dimasukkan kedalam golongan orang-orang bertaqwa, yang merupakan salah satu kunci untuk mendapatkan keberkahannya di bulan Romadhon yang suci. Salah satunya malam lailatul Qadar

Wasalam.

Kamis, Agustus 14, 2008

Ajal sebagai BodyGuard

Bismillah,

Senangkah kita kalau mempunyai seorang bodyguard ?
Pastinya kita akan merasa tenang karena ada yang menjaga kita dari segala gangguan seperti penjahat atau mahluk2 usil.

Bagaimana kalau ajal sebagai bodyguard kita?

Takutkah? Tenangkah?

Kita akan merasa takut apabila iman dan akhlaq kita masih lemah. sebaliknya akan merasa tenang apabila iman dan akhlaqnya sudah mencukupi untuk diterima olehNya.

Kenapa?

Karena dengan menjadikannya Ajal sebagai bodyguard, mereka pasti akan selalu berhati-hati dalam menjalani segala perbuatan sehari-hari serta memberikan nilai positif kepada mahluk hidup yang lain.

Seperti hadis dibawah ini :
''Hai Abu Hurairah! Singkirkanlah duri dari jalan yang akan dilalui orang yang lebih mulia darimu, lebih kecil darimu, lebih baik darimu,dan bahkan orang yang lebih buruk darimu. Jika engkau berbuatdemikian, niscaya Allah membanggakan engkau kepada para malaikat-Nya.Dan barangsiapa dibanggakan Allah kepada para malaikat-Nya, niscaya ia muncul pada hari kiamat dalam keadaan aman dari segala yang buruk.''(Hadits Nabi Muhammad SAW).

Jadi kegiatan-kegiatan apa saja sih yang dapat memberikan nilai positif kepada mahluk hidup yang lain, sedikitnya mungkin kegiatan seperti dibawah ini :

1. Kegiatan dalam hal Berjalan,
Kita akan memikirkan pahala apa yang akan didapat setelah berjalan, kegiatan positif apa yang harus kita lakukan pada waktu berjalan, dan lain sebagainya. Dengan melakukan hal itu bisa dipastikan kegiatan berjalan yang dilakukan pasti bernilai positif contohnya :

  • ketika sedang berjalan lalu melihat sebuah sampah maka dibuanglah sampah itu ke tempat sampah, atau
  • ketika dia mau melakukan meludah maka dia mencari tempat yang cocok untuk meludah seperti di aliran air atau tempat sampah atau
  • ketika dia melihat ada orang mengalami kecelakaan maka dia akan membantu sekuat mungkin
  • ketika dia melihat sebuah batu/benda yang menghalangi jalan maka dia akan menyingkirkan agar tidak mengganggu orang yang lewat
  • atau hal-hal positif lainnya
2. Kegiatan dalam hal Bekerja,
Kita akan memikirkan pahala atau kegiatan positif apa yang didapat dalam bekerja, misalnya :

  • Menyelesaikan pekerjaan dilakukan dengan ikhlas, sehingga tidak ada paksaan atau beban yang akan dialami dalam bekerja.
  • Bersyukur apabila mendapat pekerjaan tambahan dari atasan, karena dengan hal itu berarti atasan mempercayai pekerjaan yang telah kita lakukan.
  • Membantu teman sekerja menyelesaikan pekerjaannya dengan ikhlas
  • Membersihkan tempat kerja agar terlihat rapi dan bersih karena bersih adalah sebagian dari iman
  • Menegur teman sekerja apabila melakukan sesuatu yang dilarang oleh agama, seperti melakukan mark-up, mencuri, dll
  • Memberikan nasehat kepada teman walaupun hanya satu ayat
  • Tidak pernah memikirkan hasilnya terlebih dahulu sebelum ikhtiar dilakukan, maksudnya kerjakan dahulu dengan sebaik-baiknya baru menikmati hasilnya
  • dll
3. Dalam hal Bersosialisasi,
Contohnya :

  • Tidak pernah memilih-milih orang dalam hal bersosialisasi
  • Melihat orang-orang diatas kita (maksudnya ilmunya) apabila kita ingin mencari ilmu
  • Melihat orang-orang dibawah kita (maksudnya kesejahteraannya) apabila kita ingin mencari kesejahteraannya.
  • Tidak pernah memanfaatkan ketrampilan orang hanya untuk kepentingan dirinya
  • Selalu bersosialisasi dengan baik kepada semua orang walaupun beda ras, agama, visi , dll
  • Selalu berpikir positif pada semua hal kegiatan orang lain.
  • dll
Masih banyak contoh-contoh atau kegiatan yang lain, apabila kita menjadikan ajal sebagai bodyguard.

Oleh karena itu, teruslah berbuat positif untuk mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya, sehingga ajal yang merupakan pencerminan kita diakhirat memperoleh tempat yang terbaik yang tidak menimbulkan penyesalan di waktu mati.

Wasalam.

Kamis, Agustus 07, 2008

Penuntut Allah

Bismillah,

Pernahkah kita merasa dituntut ato ditodong oleh teman kita, ya contohnya seperti : Meminta diajak makan-makan karena mereka merasa sudah membantu. ato Mereka meminta bantuan karena merasa sudah membantunya ato contoh lainnya.

Bagaimana perasaan kita setelah dituntut seperti itu?

Apakah Senang/Sebal?

Mungkin kita akan merasa senang kalo yang menuntut kita itu adalah orang yang sering membantu dan mengerjakan sesuai yang kita minta dengan tulus ikhlas, kita pun akan mudah memberikan bantuan untuknya apapun yang ia minta.
Tapi bagaimana kalo orang tersebut jarang atau tidak pernah membantu selain itu dalam membantunya pun tidak dilakukan dengan tulus ikhlas dan yang dilakukan tidak sesuai dengan yang diminta, kitapun pasti akan berpikir dua kali untuk membantunya, kitapun pasti akan membantunya seadanya.

Nah....

Bagaimana dengan penuntut Allah, apa maksudnya penuntut Allah?
Penuntut Allah menurutku adalah orang yang menuntut meminta sesuatu kepada Allah namun kewajiban manusia sebagai ciptaanNya tidak dilakukan sesuai dengan yang diminta.
Contoh : orang yang meminta segera dikabulkan doanya namun dia tidak melakukan suatu kegiatan yang akan menjadikan doanya itu terkabul tidak hanya itu diapun tidak melakukan kewajibannya sebagai umatnya seperti sholat tidak dilakukan dengan baik dan benar, puasa tidak pernah dilakukan, bergaul dengan sesama manusianya buruk.
Bisa jadi doa yang diminta itu akan sia-sia saja, jangankan mendengarkan doa itu, menoleh saja Allah pun tidak akan mau.

Jadi bagaimana biar tidak menjadi umat yang hanya menuntut kepada Allah Yang Maha Pemurah tetapi tidak menunaikan kewajiban yang Allah minta?

Secara teori sih mudah untuk dilakukan tetapi tidak tahu prakteknya, jadi ini salah satu tips yang bisa dilakukan untuk menghindari kita sebagai seorang yang penuntut.
1. Menjalani kewajibanNya sebagai umat manusia dengan baik dan benar yaitu :
A. Manjalani Rukun Islam / Lima Perkara

1. Dua Kalimat Syahadat
2. Sholat Lima Waktu
3. Ibadah Puasa
4. Melaksanakan Zakat
5. Haji

B. Rukun Iman / Enam Perkara
1. Percaya kepada Allah SWT
2. Percaya kepada Nabi dan Rasul / Rosul Allah SWT
3. Percaya kepada Malaikat Allat SWT
4. Percaya kepada Kitab Allat SWT yaitu Al Qur'an
5. Percaya kepada Hari Kiamat / Hari Akhir
6. Percaya kepada Qada dan Qadar atau Ketentuan Allah SWT

2. Percayalah bahwa apa yang kita minta dalam Doa pasti dikabulkan oleh Allah, contohnya : Berdoa meminta pekerjaan yang lebih baik, nah.. karena Allah Maha Tahu maka dikabulkan permintaannya itu tapi bukan dalam bentuk pekerjaan tetapi diberikan tubuh yang sehat, karena dengan tubuh yang sehat maka biaya ke dokter menjadi lebih sedikit, dibandingkan mendapat pekerjaan yang lebih baik dengan gaji yang lebih tinggi tetapi mendapat penyakit yang membutuhkan biaya yang tinggi.

3. Bersyukur dengan keadaan sekarang, dan terus meningkatkan kepribadiannya menjadi lebih baik, dan terus berikhtiar untuk mencapai tujuan.

Apabila kita sudah melaksanakan tips2 diatas, maka yakinlah Allah pasti akan melihat dan memperhatikan semua gerak-gerik dan tindakan kita. Dan Allah tidak akan merasa dituntut karena doa-doa yang kita minta, bahkan Allah akan selalu memberikan sesuatu yang terbaik agar kita tetap menjadi kekasihNya.

Wasalam

Senin, Agustus 04, 2008

Kasih Sayang

Bismillah.

Dulu waktu kecil, kita selalu diberi gambaran bahwa Indonesia adalah negara yang aman , makmur dan sejahtera. Kita diberi gambaran bahwa tanah kita adalah tanah yang hijau dan subur. Kita diberi gambaran bahwa masyarakat kita adalah masyarakat yang selalu gotong royong dan teposeliro;

Namun.....

Apa yang terjadi sekarang?? Kok semuanya menjadi berubah?

1. Coba lihat sekarang kita menjadi negara yang gak aman, contohnya : banyak pemboman gak jelas, teroris gak jelas, pencuri dimana-mana, maling semakin sadis, dll , jadi dimana amannya negara Indonesia ini?

2. Makmurkah kita? Padi, emas, minyak bumi, timah dan kekayaan alam lainnya, apakah kekayaan itu bisa kita nikmati? Bisa dinikmati tetapi hanya manusia-manusia rakus saja yang menikmati. Kemana semua kekayaan Indonesia ini, kenapa bangsa yang makmur ini, rakyatnya tidak bisa menikmati?? Coba lihat kelaparan hampir di semua propinsi hadir? Mana Ke makmuran yang dibangga-banggakan?

3. Sejahtera? Yah anda bisa pikirin sendiri deh. capek lihat utang dimana-mana :(

Nah, trus gimana dong? Apa solusinya?

Coba perhatikan ayat dibawah ini :

QS Alquran : Maryam(19) ayat 96

Bahwa : Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.

So, Jadilah orang yang beriman dan beramal saleh.
Karena merekalah oleh Allah yang Maha Pemurah yang diberikan hati mereka dengan rasa kasih sayang.

Dengan rasa kasih sayang, semua permasalahan diatas pasti akan segera hilang dengan sendiri, Rasa egois tidak akan timbul pada dirinya, karena mereka tidak memikirkan dirinya sendiri, mereka memikirkan permasalahan orang lain yang terjadi di sekelilingnya, dan membantu sekuat kemampuannya.

Jadi mumpung mau diadakan pemilu nih, pikirkan deh masak-masak pemimpin yang akan Anda pilih, jangan cari pemimpin yang serakah, egois, dan hanya memikirkan partainya saja, tapi carilah pemimpin yang mempunyai sifat kasih sayang kepada sesamanya dengan tidak memandang suatu golongan atau agama.

Wasalam

Senin, Juli 28, 2008

Tubuh Anda adalah Anda?

Bismillah,

Siapakah Anda? Apakah tubuh ini mencerminkan jati diri anda?

.....


Pernahkan anda berpikir dari sisi lain tentang tubuh anda?
Pernahkan anda memainkan game simulator?

Apa hubungannya dari kedua pertanyaan diatas? Tentu Ada.

Ini Penjelasannya,
Pernahkah anda melihat diri anda dalam cermin, gantengkah (klo co) atau cantikkah (klo ce)?
Apabila tubuh anda termasuk tubuh yang sempurna, mungkin anda akan membanggakan tubuh anda itu, tetapi apabila tidak sempurna, mungkin anda akan menutupi tubuh anda itu bahkan anda tidak mau melihatnya?

Nah sekarang membahas permainan simulator, misalkan simulator pesawat, kereta atau bahkan robot. Coba anda perhatikan kalo sedang memainkan simulator tersebut anda pasti akan memilih benda yang akan anda gunakan adalah benda yang terbaik. Misalnya anda akan memainkan simulator robot, pasti anda memilih robot yang sesuai dengan tujuannya misalkan untuk berperang, Anda mencari robot yang mempunyai ketahanan tubuh (shield) yang kuat dan disertai senjata-senjata yang canggih, dan lain sebagainya.

Sedangkan anda sebagai manusia, apakah anda bisa menentukan tubuh sekekar Ade Rai? atau seganteng Tom Cruise? atau sekuat Mike Tyson?
Bisakah anda lakukan hal itu??
Mungkin hal ini permintaan untuk anda yang sudah mempunyai tubuh dengan panca indra yang sempurna tetapi bagaimana dengan yang mempunyai tubuh yang cacat seperti buta, kaki lumpuh/tidak sempurna, tuli, gagu dsb, Pasti mereka hanya akan meminta tubuh yang memiliki panca indra sempurna.

Nah... Apakah bisa? Anda sebagai manusia meminta tubuh yang seperti anda inginkan, Anda design tubuh anda (mata, warna, mulut, hidung), Anda ubah kekuatan kulitnya (lebih tebal atau tipis atau berbulu)? dan lain sebagainya.
Mungkinkan Anda melakukannya menjadi manusia dengan tubuh yang paling Anda idamkan...??

Jadi siapa sih sebenarnya Anda itu?
Apakah tubuh ini termasuk Anda?
Ataukah Anda ini termasuk pada tubuh ini?

Seperti pada permainan Simulator, Anda adalah yang bertugas menggerakkan benda yang anda pilih, sedangkan benda yang anda pilih adalah tubuh Anda.

Sedangkan didalam dunia nyata.

Anda itu adalah suatu roh/nyawa yang dapat menggerakkan tubuh Anda, yang tidak bisa dilihat tapi bisa dirasakan.
Sedangkan Tubuh Anda itu adalah sekumpulan mesin yang membantu Anda untuk mencapai tujuan yang anda inginkan. Tanpa Anda, tubuh ini tidak bisa bergerak atau alias mati.

Nah sampai sini, mungkin sekarang Anda sudah mengetahui, siapa Anda dan siapa Tubuh Anda.

Jadi apa sih tugas Anda di dunia ini?

Tugas yang harus Anda lakukan adalah :
1. Menjaga tubuh Anda dari kerusakan seperti penyakit, kecelakaan, dll
2. Mengelola tubuh Anda seperti otak dikembangkan pengetahuannya, tangan dilatih kecekatannya, kaki diperkuat kekuatannya untuk berjalan, badan dilatih agar lebih tahan dari iklim yang berubah-ubah, dan lain sebagainya
3. Menjadikan Anda sebagai khalifah di muka bumi seperti menjadi pemimpin umat manusia yang beramai-ramai segera memperbaiki kerusakan-kerusakan di bumi, kerusakan-kerusakan ahklaq manusia dan lain-lain

Jadi sungguh berdosa/zolim apabila Anda merusak tubuh Anda sendiri, tidak mengelola tubuh Anda dengan yang terbaik dan tidak mau menjadi khalifah di muka bumi.

Wasalam

Selasa, April 22, 2008

Mak...nyos

Bismillah

Mak...nyos, muantab, enak tenan... dll

Mungkin kata-kata itu sering kita denger di acara-acara kuliner di televisi Indonesia, yang mewakili bahwa makanan tersebut sangat lezat.

Acara kuliner ini rata-rata ada disemua chanel televisi indonesia yang membahas makanan-makanan enak, makanan-makanan berkelas, makanan-makanan unik dan lain sebagainya
Dengan adanya acaranya itu kita bisa mencatat alamat resto/cafe/warung untuk mencobanya.

Tapi pernahkah kita berpikir. ......

Kalo yang menonton itu saudara-saudara kita yang sehari hanya bisa makan sebungkus nasi warteg yang itu pun hanya berisi nasi, tempe dan tahu. Jauh dari kelezatan yang ada di layar kaca kuliner tersebut.

Mungkin makanan-makanan yang disajikan di acara-acara kuliner tersebut hanyalah impian belaka mereka saja.
Mereka makan hanyalah untuk menambah tenaga mereka dalam mendapatkan rejeki di hari esok, mereka tidak pernah berpikir makanan ini kurang garam, makanan ini kurang merica, makanan ini kurang kecap dan lain sebagainya.

Masih beruntung untuk mereka yang belum berkeluarga, coba bayangkan kalo mereka yang sudah mempunyai keluarga dengan anak minimal satu. Apa yang bisa diterangkan ke anaknya tentang acara tersebut?

Nak makanan itu hanya untuk para pejabat-pejabat berdasi saja, Jadi doain bapak yah biar hasil penjualan koran bapak bisa meningkat, bapak bisa menjadi pejabat dan kita bisa bersama-sama menikmati makanan yang ada di televisi itu nak.


Dan tidak tertutup kemungkinan sang anak menanyakan acara tersebut kepada orang tuanya.

Pak, daging ayam itu rasanya seperti apa sih? Kapan kita bisa merasakan daging ayam itu?
Pak, minuman kok bisa berwarna warni, kok ada buahnya didalamnya? Kapan kita bisa mencobanya?
Pak, aku lapar, aku kepengen sekali makan makanan yang ada di televisi itu?


dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan sulit lainnya yang harus dijawab.

Tapi siapakah yang bertanggung jawab atas perbuatan ini ? Merekakah? Media Televisikah?

Mungkin hati nurani lah yang bisa menjawab.

Coba kita lihat hadis dibawah ini :

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda, ''Makanan untuk dua orang, cukup untuk tiga orang. Makanan tiga orang, cukup untuk empat orang." (Hadis Mutafaq 'Alaih).

Apabila kita mengikuti sabda nabi diatas dengan setulus-tulusnya, mungkin yang namanya jurang pemisah antara si miskin dan si kaya tidak pernah ada.

Dan makan yang paling enak itu adalah makan dengan saudara-saudara kita dengan berbahagia. Kita bisa saling cerita dan berbagi, ada banyak tambahan pengalaman berharga dengan cara makan seperti itu. Waktu kita tidak terbuang dengan sia-sia

Tapi pernahkan kita memakan makanan di tempat mahal bersama dengan orang-orang aneh yang hanya memikirkan diri sendiri. Apakah enak makanan itu? Apakah senang perasaan kita? Apa ada tambahan pengalaman yang berharga?

Banyak arti dan maksud dari hadist diatas.

Jadi sebaiknya acara kuliner-kuliner diatas, bisa lebih menghargai perasaan saudara-saudara kita yang masih kekurangan.

Mungkin bisa dengan cara memasukkan acara tersebut ke acara premium (Indovision/Astro) karena hanya bisa ditonton untuk user yang layak. Sehingga sensitifitas saudara-saudara kita tidak terganggu.

Akhirul salam. Assalamu'alaikum Wr Wb

Selasa, Februari 12, 2008

Solar Cell sebagai bentuk penghematan energi listrik negara


Pernahkah kita berpikir bahwa pemborosan itu menjadikan kita satu saudara dengan setan.


Karena Allah sudah menjelaskan dengan sejelas-jelasnya didalam kitabNya yaitu

Alquran Surah ke 17 (Al Israa') ayat 27 :

Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.

Jadi bagaimana caranya biar kita tidak satu saudara dengan setan, yang sudah jelas di akhirat mereka ditempatkan di neraka?
Jawabannya adalah Penghematan. Ya Penghematan. Dengan berhemat kita sudah bisa lepas dari hubungan saudara dengan setan.
Karena dengan berhemat kita juga punya banyak keuntungan lain seperti Pengeluaran menjadi lebih ringan dsb.

Bagaimana caranya berhemat:
Disini kita bisa mulai dengan menghemat listrik.

Sebelumnya kita juga tahu bahwa masyarakat indonesia menggunakan listrik melalui PLN, dari yang kaya hingga miskin, begitupun dari gedung-gedung pencakar langit hingga rumah-rumah dipinggir kali. Semuanya menggunakan listrik PLN.
Bagaimana kalau misalkan dana pemerintah habis untuk membiayai listrik PLN. Hingga pemerintah tidak bisa membiayai instasi lain. Siapa yang salah?

Nah untuk hal ini mungkin kita bisa mencoba dengan menghemat energi listrik PLN yang dibiayai oleh pemerintah, dengan menggunakan energi matahari (solar cell).

Karena dengan kita berhemat menggunakan listrik PLN maka kita juga membantu pemerintah dalam permasalahan biaya listrik negara.

Apa itu Solar Cell?

Solar Cell atau yang dikenal dengan penangkap panas yang dibawah sinar matahari untuk diubah menjadi sumber energi listrik.

Alquran Surah ke 91 (Asy Syams) Ayat 1

Demi matahari dan cahayanya di pagi hari


The transformation of sunlight into electrical power with a solar cell

Pada umumnya solar cell merupakan sebuah hamparan semikonduktor yang dapat menyerap photon dari sinar matahari dan mengubahnya menjadi listrik. Sinar matahari yang mampu diserap oleh solar cell berkisar antara 30% hingga 50%. Setiap jenis semikonduktor yang berbeda hanya dapat menyerap photons pada tingkat energi tertentu saja.

Pembuatan Solar Cell : (diambil dari site http://www.solideas.com/solrcell/english.html)


Spoon with berries Step 1 - Stain the Titanium Dioxide with the Natural Dye: Stain the white side of a glass plate which has been coated with titanium dioxide (TiO). This glass has been previously coated with a transparent conductive layer (SnO), as well as a porous TiO film. Crush fresh (or frozen) blackberries, raspberries, pomegranate seeds, or red Hibiscus tea in a tablespoon of water. Soak the film for 5 minutes in this liquid to stain the film to a deep red-purple color. If both sides of the film are not uniformly stained, then put it back in the juice for 5 more minutes. Wash the film in ethanol and gently blot it dry with a tissue.


Apply a thin graphite layer to the conductive side of plate's surface. Step 2 - Coat the Counter Electrode: The solar cell needs both a positive and a negative plate to function. The positive electrode is called the counter electrode and is created from a "conductive" SnO coated glass plate. A Volt - Ohm meter can be used to check which side of the glass is conductive. When scratched with a finger nail, it is the rough side. The "non-conductive" side is marked with a "+." Use a pencil lead to apply a thin graphite (catalytic carbon) layer to the conductive side of plate's surface.


Add the Electrolyte. Steps 3 & 4 - Add the Electrolyte and Assemble the Finished Solar Cell: The Iodide solution serves as the electrolyte in the solar cell to complete the circuit and regenerate the dye. Place the stained plate on the table so that the film side is up and place one or two drops of the iodide/iodine electrolyte solution on the stained portion of the film. Then place the counter electrode on top of the stained film so that the conductive side of the counter electrode is on top of the film. Offset the glass plates so that the edges of each plate are exposed. These will serve as the contact points for the negative and positive electrodes so that you can extract electricity and test your cell.

Electrodes held together with clips.

Use the two clips to hold the two electrodes together at the corner of the plates.

The output is approximately 0.43 V and 1 mA/cm2 when the cell is illuminated in full sun through the TiO side.



Apabila solar cell dapat berkembang secara nasional, maka penghematan besar-besaran untuk subsidi biaya listrik negara dapat dilakukan.

Bersediakah anda menjadi pahlawan bangsa dengan membangun suatu industri pembuatan solar cell untuk indonesia dengan harga yang relatif murah, yang pastinya konsumen sudah menunggu untuk melakukan penghematan listrik dan pastinya untuk menjauhi sifat setan pada dirinya yaitu pemborosan.

Wasalam